PENELITIAN HIDROSFER
PENCEMARAN AIR KALI UJUNGBERUNG
INDAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas
Mandiri Lintas Minat Geografi yang dibimbing
Oleh Muhammad Naufal Azhar
Absen 24
X IPA 1
SEKOLAH MENENGAH ATAS 3
BANDUNG
2015
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah
memberikan nikmat serta hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah media pembelajaran “Pengaruh Pencemaran Air Kali
Ujungberung Indah Terhadap Organisme Dan Penduduk Sekitarnya”. Sholawat
serta salam tetap tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa
kita dari zaman jahiliyah ke zaman yang terang benderang.
Mudah-mudahan makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
DAFTAR ISI
BAB I
1.1.
Latar
Belakang 1
1.2.
Rumusan
Masalah 2
1.3.
Tujuan
Penelitian 2
1.4.
Manfaat
Penelitian 2
BAB II
2.1.
Hasil
Wawancara 3
2.2.
Hasil
Observasi 3
BAB III
3.1.
Lokasi
Pencemaran 5
3.2.
Penyebab
Terjadinya Pencemaran 5
3.3.
Pentingnya
Perubahan yang Terjadi 6
3.4.
Penanggulangan
yang Dilakukan 6
3.5.
Apakah
Penanggulangan yang Dilakukan Sudah Cukup? 8
BAB IV
4.1.
Kesimpulan 9
4.2.
Saran 9
DAFTAR PUSTAKA 10
BAB I
1.1.
Latar
Belakang
Kali Ujungberung Indah merupakan sungai buatan pada zaman penjajahan
Belanda yang mengalir ke arah timur di Kota Bandung. Kali Ujungberung
Indah terletak di sepanjang Jl. Cigending. Zaman dahulu, Kali Ujungberung Indah
berair jernih, sehingga banyak juga dimanfaatkan masyarakat untuk MCK, atau
sekadar berenang. Namun sayang, akibat pencemaran air Kali Ujungberung Indah berwarna
keruh, dan saat ini Pemkot Bandung telah memulai membersihkan Kali Ujungberung.
Di sungai ini juga terdapat Pintu Air
peninggalan penjajah Belanda yang saat ini masih dipergunakan untuk pengaturan
debit air Kali Mas, yaitu pecahan Sungai Brantas di kota Bandung
untuk dibuang ke Kali Ujungberung. Letak pintu air tersebut tepat di sebelah
Stasiun Kereta Api Wonokromo dan PDAM Bandung. Air dari Kali Ujungberung Indah juga
diolah menjadi Air PAM dan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih
warga Bandung.
Dalam Kali Ujungberung, terdapat juga
berbagai macam sumber daya, di antaranya ikan air tawar, yang terkenal salah
satunya ialah Iwak Keting, ada juga udang. Setiap beberapa periode (beberapa
bulan) sekali diadakan pembuangan endapan lumpur dari PDAM atau yang sering
disebut warga sebagai "pengglontoran" ke aliran Kali Ujungberung,
biasanya ini menyebabkan ikan, udang, serta beberapa jenis hewan air tawar lainnya
mabuk, ini dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk mendapat ikan tanpa
bersusah payah, hanya dengan menggunakan jaring maka akan terjaring ikan-ikan
yang mabuk tadi.
1.2.
Rumusan
Masalah
1.
Faktor-faktor
yang menyebabkan pencemaran air Kali Ujungberung Indah Bandung.
2.
Dampak
pencemaran air Kali Ujungberung.
3.
Permasalahan
– permasalahan yang timbul dan dihadapi dalam rangka pengelolaan Kali
Ujungberung Indah Bandung.
1.3.
Tujuan
Penelitian
1.
Untuk
mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan pencemaran air Kali Ujungberung Indah
Bandung.
2.
Untuk
memahami dampak pencemaran air Kali Ujungberung Indah Bandung.
3.
Untuk
menganalisis permasalahan – permasalahan yang timbul dan dihadapi dalam rangka
pengelolaan Kali Ujungberung.
1.4.
Manfaat
Penelitian
1.
Dapat
menambah wawasan dan pengetahuan tentang faktor-faktor yang menyebabkan
pencemaran air Kali Ujungberung.
2.
Dapat
memahami dampak pencemaran air Kali Ujungberung.
3.
Dapat
menganalisis permasalahan – permasalahan yang timbul dan dihadapi dalam rangka
pengelolaan Kali Ujungberung.
BAB II
2.1.
Hasil
Wawancara
1. Beban pencemaran di Kali
Ujungberung Indah yaitu 15 ton per hari, padahal batas maksimal agar air
layak menjadi bahan baku air minum mengharuskan beban pembuangan limbah di
sepanjang Kali Ujungberung Indah sebanyak
5 ton per hari.
2. Pencemaran tersebut terjadi
karena semakin banyaknya industri-industri dan pabrik-pabrik yang berdiri di
daerah Ujungberung, Cibiru, dan Bandung yang sebagian besar limbahnya
dibuang ke Kali Ujungberung.
3. Selain dari industri limbah
domestik juga menyumbangkan pencemaran yang tinggi untuk Kali Ujungberung,
karena prosentase limbah domestik lebih besar dari prosentase limbah dari
industri.
4. Tingginya tingkat pencemaran dan
kandungan bakteri di Kali Ujungberung Indah
itu menyebabkan terancamnya kesehatan masyarakat di sepanjang sungai
tersebut.
2.2.
Hasil
Observasi
1. Beberapa industri
yang berada di sekitar aliran sungai berkontribusi besar menjadi sumber utama
penyebab pencemaran logam berat dalam air sungai. Industri-industri penghasil
limbah logam berat tesebut, akan mengalirkan limbahnya ke sungai. Beberapa
logam berat yang cukup berbahaya bagi makhluk hidup adalah Pb, Cu dan Cd.
Dalam Peraturan Pemerintah Daerah Kota Bandung
nomor 02 tahun 2004, diatur tentang kriteria mutu air berdasarkan kelas air.
Salah satunya tentang persyaratan kadar logam berat dalam air yang digunakan
sebagai bahan baku air minum. Apabila kadar logam berat tersebut telah melebihi
persyaratan yang telah ditetapkan, maka dapat menyebabkan gangguan-gangguan
terhadap kesehatan manusia atau makhluk hidup lain yang mengkonsumsi air
tersebut. Di dalam tubuh manusia, logam berat tersebut tidak dapat
dimetabolisme oleh tubuh.
Fungsi sungai di kota Bandung masih
begitu vital bagi penduduk Bandung dan sekitarnya. Hal ini terbukti dengan
masih digunakannya air sungai dari Kali Ujungberung Indah sebagai bahan baku
air minum oleh PDAM Ngagel yang kemudian diolah dan didistribusikan kepada
masyarakat.
PDAM mengalami kesulitan bahan baku air
minum adalah salah satu indikator ketidakmampuan Pemerintah dalam pengelolaan
Kali Ujungberung, bahkan Kali Ujungberung Indah akhir-akhir ini cenderung
mengalami peningkatan pencemaran. Tingginya tingkat pencemaran di Kali
Ujungberung Indah memberikan dampak yang signifikan terhadap kualitas kesehatan
masyarakat yang tinggal di sepanjang Bantaran Kali Ujungberung. Data RSUD Dr.
Soetomo menyebutkan 2-4% penduduk yang terdiri dari anak-anak ( 0-18 tahun )
mengidap kanker, 59% adalah kanker leukimia, Neuroblastoma ( Kanker syaraf ),
Limfoma ( Kanker kelenjar getah Bening ), dan Tumor Wilms (Kanker ginjal).
Faktor dominan penyebab kanker adalah lingkungan , genetis, virus dan bahan
kimia. Daerah Aliran Sungai yang menjadi tempat tinggal pengidap kanker ini
sudah terkontaminasi bahan pencemar baik limbah industri, rumah tangga maupun
persawahan.
2. Kali Ujungberung Indah mengalami
kelebihan beban pencemaran, sehingga melebihi daya tampung Kali Ujungberung.
Meskipun volume limbah yang dibuang di Kali Ujungberung Indah dikurangi 50%
dari volume yang ada, namun kualitas air Kali Ujungberung Indah masih belum
memenuhi standar peruntukkannya. Tingginya tingkat pencemaran menyebabkan
penurunan kualitas air yang menyebankan punahnya beragam biota air Kali Ujungberung,
terutama jenis-jenis ikan khas Kali Ujungberung seperti Sili, Papar dan
Belut yang kini sangat sulit untuk ditemukan.
BAB III
3.
Pembahasan
3.1.
Lokasi
Pencemaran
Pencemaran terjadi di Kali Ujungberung
Indah yang merupakan daerah aliran sungai. Kasus yang terjadi adalah pencemaran
air.
3.2.
Penyebab
Terjadinya Pencemaran
Permasalahan – permasalahan yang timbul
dan dihadapi dalam rangka pengelolaan Kali Ujungberung Indah antara lain :
1. Berkembangnya industri yang
berada pada Daerah Pengaliran Sungai (DAS) Bandung yang memberikan
kontribusi beban pencemaran terhadap Kali Ujungberung Indah yang keberadaan
industri-industri tersebut belum disesuaikan dengan penataan ruang secara
terpadu.
2. Kuantitas air Kali Ujungberung
Indah sangat dipengaruhi oleh keadaan iklim dimana terdapat perbedaan yang
cukup besar pada saat musim kemarau dan musim penghujan sehingga terjadi
fluktuasi dalam kualitas air badan air dalam mengencerkan beban pencemaran yang
diterima.
3. Belum tertanganinya pengendalian
limbah domestik secara efektif yang mengakibatkan beban pencemaran limbah
domestik belum terkendali secara konkrit.
4. Rendahnya kesadaran masyarakat
yang bermukim di stren dalam mengendalikan limbah domestiknya baik yang padat
maupun cair, kecenderungan untuk membuang langsung ke badan air.
Sedangkan penyebab pencemaran di Kali
Ujungberung Indah adalah :
1. Sekitar 60 persen limbah yang
masuk ke Kali Ujungberung Indah adalah limbah domestik
2. 30 persen di antaranya berasal
dari limbah industri
3. 10 persen sisanya limbah
pertanian dan peternakan
Di sepanjang aliran Kali Ujungberung
Indah berdiri sekitar 87 industri yang seluruhnya membuang limbah cairnya ke
Kali Ujungberung. Selain itu, terdapat 21.930 penduduk yang tinggal di sepanjang
bantaran Kali Ujungberung. Hal tersebut yang menyebabkan pencemaran Kali
Ujungberung Indah semakin parah.
Selain itu tingginya tingkat pencemaran
dan kandungan bakteri di Kali Ujungberung Indah itu menyebabkan terancamnya
kesehatan masyarakat di sepanjang sungai tersebut.Data RSU Dr Soetomo tahun
2003 menunjukkan bahwa 2-4 persen penduduk yang terdiri dari anak-anak
menderita penyakit kanker. Ironinya, sebagian besar anak penderita kanker
tersebut tinggal di sepanjang Sungai Brantas.
Sekadar melarang perusahaan atau
masyarakat membuang sampah tidaklah efektif. Harus ada kesadaran bersama untuk
menjaga Kali Ujungberung. Kesadaran tersebut harus dimunculkan dari berbagai
pihak, mulai dari aparat pemerintahan, pemerhati lingkungan, masyarakat, hingga
media. Karena itu semua pihak dituntut untuk lebih kritis dalam memahami dan
menangani masalah pencemaran air maupun fenomena alam yang terjadi. Kesadaran
akan pentingnya mengendalikan pencemaran dan menjaga lingkungan sangat
dibutuhkan.
3.3.
Pentingnya
Perubahan yang Terjadi
Perubahan pada manusia dan alam sangat
penting karena :
1. Agar kondisi perubahan
lingkungan dapat ditangani dengan baik.
2. Masalah pencemaran air di Kali
Ujungberung Indah bisa segera terpecahkan karena air dari Kali Ujungberung
Indah digunakan sebagai air minum untuk masyarakat Bandung dan
sekitarnya.
3.4.
Penanggulangan
yang Dilakukan
1. Untuk mengatasi pencemaran Kali
Ujungberung Indah yang terkait dengan kebutuhan sebagai
air baku untuk air minum maka nampaknya hanya ada dua alternatif
pendekatan yang bisa dilakukan :
a. Membiarkan Kali Ujungberung
Indah tetap tercemar tanpa kendali, membatalkan SK-Gubernur tentang persyaratan
kualitas air limbah yang dibuang ke Kali Ujungbeurng dan membatalkan keputusan
penetapan kualitas air Kali Ujungberung Indah sebagai kualitas badan air
Golongan B. Tidak perlu pemantauan kualitas air yang hanya membuang anggaran
secara sia-sia. Membiarkan industri membuang limbah ke Kali Ujungberung Indah sesuai
kehendak mereka demi kemakmuran mereka dan demi pertumbuhan ekonomi yang tinggi
oleh industrialisasi. Alternatif ini tentunya harus diikuti dengan tindakan
konsekuen pemerintah mencari sumber air baku yang lain untuk PDAM
yang memproses air minum untuk masyarakat banyak itu. Pilihan ini pada dasarnya
adalah pilihan untuk mengorbankan ekosistem muara Kali Brantas menjadi kanal
limbah industri demi kepentingan pertumbuhan ekonomi oleh industrialisasi.
Penduduk Bandung harus siap melihat Kalinya sebagai comberan yang kotor dan
bau, dan rusaknya muara sebagai tempat berkembangnya biota air yang nantinya
menghidupi nelayan yang mencari nafkah dari menangkap ikan di pantai Bandung/Selat
Madura
b. Menjaga kualitas air Kali
Ujungberung Indah sebagai badan air dengan kualitas golongan B, dengan cara
mengendalikan secara ketat buangan limbah yang dibuang ke Kali Ujungberung
Indah itu. Untuk ini perlu kontrol yang ketat dan sangsi keras pada industri
yang melanggar ketentuan pemerintah, baik dari sisi kualitas air buangannya
maupun kuantitas limbah yang boleh dibuang pada suatu masa tertentu. Untuk
melengkapi kontrol ini perlu perlu ada sistem pemantauan yang kontinyu (tiap
detik) dari pintu buangan limbah industri bagi tiap industri yang membuang
limbahnya ke Kali Ujungberung Indah yang dibebankan pada biaya industri tersebut.
Disamping itu perlu pemantauan yang terus menerus bagi kualitas air Kali
Ujungberung Indah pada umumnya pada titik-titik strategis. Dengan cara demikian
maka akan dapat diketahui industri-industri mana yang bertanggung jawab bila
terjadi pencemaran di Kali Ujungberung Indah dan kemudian dilakukan tindakan
tegas yang membuat jera mereka tapi menguntungkan kepentingan rakyat banyak.
2. Sedangkan penanggulangan yang
dilakukan pemerintah antara lain :
a. Bapedal Jatim harus menyusun
pedoman penghitungan dan penetapan daya tampung beban pencemaran air Kali
Ujungberung.
b. Mengubah tata pengelolaan air di
sepanjang Kali Ujungberung.
c. Pemprov Jatim harus menyusun
peraturan tentang penetapan peruntukan Kali Ujungberung.
d. Mengadakan pengawasan ketat terhadap
hasil limbah industri.
e.Selain melalui pembangunan ipal,
penekanan tingkat pencemaran dilakukan pula lewat patroli air dan analisa hasil
laporan rutin pengolahan limbah tiap industri. Dalam laporan tiap bulan, setiap
industri wajib melaporkan kualitas buangan limbah mereka.
3.5.
Apakah
Penanggulangan yang Dilakukan Sudah Cukup?
Penanggulangan yang dilakukan oleh
pemerintah selama ini belum cukup karena beban buangan limbah ke Kali
Ujungberung Indah belum memenuhi standart yang telah ditetapkan pemerintah.
Keberadaan Kali Ujungberung Indah diakui
sangat vital bagi wargakota. Sungai ini tidak saja berfungsi mengendalikan
sistem pematusan kota. Tapi juga menjadi bahan baku air minum
PDAM Bandung. Bahkan dulu pada zaman prakolonial dan kolonial Kali Ujungberung
Indah juga berfungsi sebagai prasarana transportasi kota. Sayangnya hingga
kini sistem pengelolaannya masih kurang bagus. Ada kesan instansi
yang berwenang dalam pengelolaan kali terlalu banyak. Sehingga jika terjadi
masalah justru akan sulit untuk menunjuk siapa sebenarnya yang bertanggung
jawab
Perum Jasa Tirta pun berkilah bahwa
sebetulnya yang berwenang mengendalikan pencemaran Kali Ujungberung Indah adalah
Gubernur. Masalahnya, mengapa selama ini Perum Jasa Tirta yang diberi tugas menerima
iuran bahan baku PDAM? Mengapa juga lembaga ini yang harus
mengikatkan diri dalam perjanjian dengan PDAM dengan kewajiban menyediakan
bahan baku PDAM dengan kualitas B. Dengan sistem pembagian tugas yang demikian
amburadul tak mengherankan jika selama satu dasawarsa terakhir ini, upaya
menekan tingkat pencemaran Kali Ujungberung Indah selalu menemui
kegagalan. Perlu usaha yang lebih maksimal untuk menangani masalah
pencemaran air di Kali Ujungberung.
BAB IV
4.
Penutup
4.1.
Kesimpulan
Pada umumnya berupa pembuangan kertas
dengan jenis limbah cair berupa cairan keruh yang mempengaruhi jumlah biota
yang ditemukan disekitar tempat pembuangan, seperti PT Sinar Surya Sosro, PT
Spindo, PT Titani Alam Semesta, PT Platinum Ceramic. Serta pencemaran
berasal dari aktivitas rumah tangga penduduk setempat seperti mencuci, membuang
tinja dan lain-lain yang telah dijelaskan sebelumnya.
Air merupakan sumber kehidupan yang
sangat penting bagi keberlangsungan kehidupan manusia, jika sungai yang
merupakan salah sumber mata air sudah tercemar maka akan banyak sekali dampak
yang disebabkan akan hal itu terutama pencemaran di Kali Ujungberung.
Timbul permasalahan – permasalahan yang
dihadapi dalam rangka pengelolaan Kali Ujungberung Indah baik dari PEMDA dan masyarakat
setempat maka masyarakat harus berperan aktif dalam mendorong pemerintah agar
melakukan tindakan tegas untuk mengurangi kuantitas dan kualitas bahan pencemar
yang berasal dari segala sumber pencemar.
4.2.
Saran
1. Selain perencanaan pembuatan IPAL
untuk limbah domestik, pemerintah juga harus mewajibkan kepada pihak pengusaha
untuk melengkapi industri atau pabriknya dengan IPAL.
2. Pemerintah harus menetapkan
peraturan yang diperuntukkan untuk industri yaitu limbah yang dibuang dari
industri-industri harus memenuhi standart terlebih dahulu sebelum di buang ke Kali
Ujungberung.
3. Pemberian sanksi dan denda
kepada pihak industri, pabrik, maupun masyarakat apabila limbah yang dibuang ke
Kali Ujungberung Indah belum memenuhi standart.
4. Bandung idealnya juga
memiliki tempat pengolahan limbah domestik terpadu. Sebab, limbah domestik
memberi kontribusi cukup besar pencemaran air Sungai Bandung.
DAFTAR
PUSTAKA
0 komentar:
Posting Komentar